19 Juli, 2009

Kebatinan Manusia "Rasa Jati"

Untuk mensucikan batin memudahkan hasilnya Dalam Melakukan Kegaiban dengan mengenal Alam, Sifat, Tabiat serta Nafsu Nafsinya Manusia.

Asal muasalnya Manusia, yang diciptakan oleh Allah, itu sudah bolak-balik dari Keluhuran Allah sampai alam penasaran ini atau dunia yang fana ini, dengan melewati beberapa alam yang seperti tersebut di bawah ini :
1. Alam Akhadiat, yaitu alam masih berada dalam pangayunannya Gusti Pangeran;
2. Alam Wahdat, yaitu masih ada di Nurullah;
2. Alam Wahijat, yaitu waktu ada di alam Kenyataan Nurullah;
4. Alam Arwah, yaitu waktu ada di alam Nurmohammad;
5. Alam Misal, yaitu waktu ada di alam Ruh;
6. Alam Ajesam, yaitu waktu ada di alam jisim / jasad;
7. Alam Ihsan, yaitu lahirnya semua keadaan dari martabat no. 1 s.d no. 6;
8. Alam Ihsan Kamil, yaitu waktu kita manusia lahir di dunia;
9. Alam Ihsan Kamil, Mukamil, yaitu waktu kita manusia sudah bisa melihat terang.

Semua keadaan dalam Alam tersebut di atas sudah menjadi kenyataannya kepada GAIB dan keadaan LAHIR. Jika ingin mengetahui dalam keluhuran atau kemulyaan alam tersebut, harus mempunyai Ilmu Gaib dan Ilmu Lahir, yang dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sucin hati, lama-kelamaan akan mendapat nyatanya Yang Maha Suci "Akmallulyakin", dan biasanya 9 (sembilan) alam tersebut di atas dapat diketahui melalui hidup berpindah - pindah atau Inkarnasi atau melalui tingkatan Mikrat.


Oleh : R. SIPOEH
"MARFIAH" Maspati 6/51 --- Surabaya
Cetakan II, 1961

Baca Selengkapnya..

03 Juli, 2009

Gedung Kuno Kota Semarang


Kantor Pos Besar (foto oleh Adam Dananjaya)

Gedung Kantor Pos Besar Kota Semarang ini berdekatan dengan Pasar Johar yang sangat terkenal (warisan arsitektur Belanda), Kantor Pos Besar Kota Semarang tersebut hingga saat ini masih berfungsi melayani warga. Fasilitas pelayanan kantor pos ini beragam dan banyak terobosan demi meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.



Lawang Sewu (foto oleh Adam Dananjaya)
Gedung Lawang Sewu, merupakan bangunan peninggalan Belanda, saat ini sedang dilakukan perawatan, dan gedung ini terkenal dan dipercaya memiliki aura mistis, ada film horor Indonesia yang mengambil judul sesuai nama gedung ini dan menghadirkan aura mistisnya.



Gereja Blenduk (foto oleh Adam Danajaya)
Bangunan ini sebagai tempat ibadah umat kristen protestan jemaat Immanuel di Semarang, karena bentuk atap yang mbleduk maka lebih terkenal dengan sebutan Gereja Blenduk.





Klenteng Agung Sam Poo Kong - Gedung Batu (foto oleh Adam Dananjaya)
Klenteng Agung Sam Poo Kong ini, sebagai tempat ibadah warga Khong Hu Cu tidak hanya oleh warga penganut Khong Hu Cu di Semarang saja, namun sudah merambah sampai luar kota, luar provinsi bahkan dari luar negeri. Setiap perayaan hari besar umat Khong Hu Cu sering ditampilkan kesenian Barong Say, yang dapat dinikmati juga oleh warga meskipun bukan penganut Khong Hu Cu. Namun untuk memasuki tempat ibadah sudah dibatasi (khusus untuk ibadah), sedangkan pengunjung yang akan melihat-lihat keindahan Klenteng Gedung Batu tersebut cukup dari sekitar / di luar area ibadah sehingga tidak mengganggu kekhususkan yang sedang menjalankan ibadah.

Baca Selengkapnya..

Mengenal Angka Romawi

Angka Kunci : I = 1, V = 5, X = 10, L = 50, C = 100, D = 500, M = 1000;

I = 1; II = 2; III = 3; IV = 4; V = 5;
VI = 6; VII = 7; VIII = 8; IX = 9; X = 10;
XI = 11; XII = 12; XIII = 13; XIV = 14; XV = 15;
XVI = 16; XVII = 17; XVIII = 18; XIX = 19; XX = 20;
XXI = 21; XXII = 22; XXIII = 23; XXIV = 24; XXV = 25;
XXVI = 26; XXVII = 27; XXVIII = 28; XXIX = 29; XXX = 30;
XXXI = 31; XXXII = 32; XXXIII = 33; XXXIV = 34; XXXV = 35;
XXXVI = 36; XXXVII = 37; XXXVIII = 38; XXXIX = 39; XL = 40;
XLI = 41; XLII = 42; XLIII = 43; XLIV = 44; XLV = 45;
XLVI= 46; XLVII = 47; XLVIII = 48; XLIX = 49; L = 50

LI = 51; LII = 52; LIII = 53; LIV = 54; LV = 55;
LVI = 56; LVII = 57; LVIII = 58; LIX = 59; LX = 60;
LXI = 61; LXII = 62; LXIII = 63; LXIV = 64; LXV = 65;
LXVI = 66; LXVII = 67; LXVIII = 68; LXIX = 69; LXX = 70;
LXXI = 71; LXXII = 72; LXXIII = 73; LXXIV = 74; LXXV = 75;
LXXVI = 76; LXXVII = 77; LXXVIII = 78; LXXIX = 79; LXXX = 80;
LXXXI = 81; LXXXII = 82; LXXXIII = 83; LXXXIV = 84; LXXXV = 85;
LXXXVI = 86; LXXXVII = 87; LXXXVIII = 88; LXXXIX = 89; XC = 90;
XCI = 91; XCII = 92; XCIII = 93; XCIVV = 94; XCV = 95;
XCVI = 96; XCVII = 97; XCVIII = 98; XCIX = 99; C = 100;

CI = 101; CII = 102; CIII = 103; CIV = 104; CV = 105;
CVI = 106; CVII = 107; CVIII = 108; CIX = 109; CX = 110;
CXI = 111; CXII = 112; CXIII = 113; CXIV = 114; CXV = 115;
CXVI = 116; CXVII = 117; CXVIII = 118; CXIX = 119; CXX = 120;
CXXI = 121; CXXII = 122; CXXIII = 123; CXXIV = 124; CXXV = 125;
CXXIV = 126; CXXVII = 127; CXXVIII = 128; CXXIX = 129; CXXX = 130;
CXXXI = 131; CXXXII = 132; CXXXIII = 133; CXXXIV = 134; CXXXV = 135;
CXXXVI = 136; CXXXVII = 137; CXXXVIII = 138; CXXXIX = 139; CXL = 140;
CXLI = 141; CXLII = 142; CXLIII = 143; CXLIV = 144; CXLV = 145;
CXLVI = 146; CXLVII = 147; CXLVIII = 148; CXLIX = 149; CL = 150;

CLI = 151; CLII = 152; CLIII = 153; CLIV = 154; CLV = 155;
CLVI = 156; CLVII = 157; CLVIII = 158; CLIX = 159; CLX = 160;
CLXI = 161; CLXII = 162; CLXIII = 163; CLXIV = 164; CLXV = 165;
CLXVI = 166; CLXVII = 167; CLXVIII = 168; CLXIX = 169; CLXX = 170;
CLXXI = 171; CLXXII = 172; CLXXIII = 173; CLXXIV = 174; CLXXV = 175;
CLXXVI = 176; CLXXVII = 177; CLXXVIII = 178; CLXXIX = 179; CLXXX = 180;
CLXXXI = 181; CLXXXII = 182; CLXXXIII = 183; CLXXXIV = 184; CLXXX = 185;
CLXXXVI = 186; CLXXXVII = 187; CLXXXVIII = 189;CLXXXIX = 189; CXC = 190;
CXCI = 191; CXCII = 192; CXCIII = 193; CXCIV = 194; CXCV = 195;
CXCVI = 196; CXCVII = 197; CXCVIII = 198; CXCIX = 199; CC = 200;

Baca Selengkapnya..